Pages

Rabu, 08 Juni 2011

Pangeran Albert Kampanye Global Warming

PUNTA ARENAS, SENIN — Pangeran Albert II meninggalkan Monaco, Senin (5/1), memulai ekspedisi ke Antartika di Kutub Selatan untuk menggugah kepedulian publik terhadap pemanasan global (global warming). Perjalanan tersebut akan melengkapi pengalamannya yang lebih dulu mengunjungi Kutub Utara pada 2006.
Ia akan menghabiskan waktu hingga 22 Januari dan berkunjung ke 26 base camp internasional yang ada di benua beku tersebut. Tempat kunjungan pertama yang dituju adalah King George Island yang merupakan stasiun penelitian bersama sejumlah negara. Dari sana, kapal akan singgah di Patriot Hill yang menjadi base camp peneliti AS dan Amundsmen-Scott yang merupakan pusat penelitian Perancis dan Italia.
Selanjutnya, misi dilanjutkan ke Stasiun Vostok dan Novolazarevskaya yang menjadi pusat perhatian Russia. Dari sana, lanjut ke Stasiun Davis Australia, Stasiun Princess Elisabeth yang menjadi basis peneliti Belgia serta stasiun para peneliti Norwegia.
"Ini merupakan salah satu kawasan paling sensitif di dunia. Segala sesuatu yang terjadi di Kutub Selatan seperti di Kutub Utara berpenagruh terhadap semua daearah di planet ini," ujarnya. Menurutnya, misi ekspedisi tersebut sekaligus menegaskan dukungan Monaco terhadap Traktat Antaryiksa yang bertujuan mencegah eksploitasi komersial maupun militer untuk kepentingan sempit masing-masing negara.

Pangeran Albert II yang merupakan anak laki-laki Puteri Rainier selama ini dikenal sebagai tokoh yang peduli lingkungan. Suami artis cantik Hollywood Grace kelly itu telah alma aktif dalam kegiatan lingkungan bahkan mendirikan yayasan lingkungan pada tahun 2006.
Salah satunya menjadi salah satu penawar tertinggi untuk menamai spesies baru ikan-ikan yang ditemukan di Raja Ampat, Papua Barat melalui Blue Ocean Auction dua tahun lalu. Dana yang diberikan digunakan untuk mendanai konservasi lingkungan di daratan dan perairan dekat kawasan Kepala Burung Papua itu.
 
sumber : http://artikelglobalwarming.blogspot.com/

Minggu, 05 Juni 2011

14 Cara Menanggulangi Global Warming

1. Batasi Penggunaan kertas
Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
2. Ganti bola lampu.
Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.
3. Hindari Screen Saver
Shut down Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver.Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2. Jadi matikan screen saver anda sekarang!
4. Periksa tekanan ban
Setiap anda ingin bepergian janagn lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak.
5. Buka jendela lebar-lebar
Di  Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat  mengkonsumsi energi.
6. Gunakan pupuk organik.
Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen,  yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula.
7. Tanamlah rumpun bambu
Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.
8. Naik kendaraan umum
Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 %  emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya mengangkut maksimal empat orang.
9. Kurangi makan daging sapi
Betul, kurangi dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori y ang tinggi. Daging sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20 watt selama 20 hari.
10. Jangan pakai kantong plastik
Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah.
Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
11. Membeli produk lokal
Produk lokal tentu tidak memerlukan jalur distribusi yang panjang dan membutuhkan banyak bahan bakar. Ini berarti mengurangi emisi CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya. Kemudian belilah produk sayuran atau buah-buahan sesuai musimnya. Ini akan menghemat biaya transportasi dan menghindari harga jual yang mahal.
12. Hidup efisien
Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.
13. Mengemudi cerdas
Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.
14. Pakai baju bekas
Sekarang bukan jamannya gengsi, toh kita mati tidak membawa gengsi. Tak perlu malu memakai baju bekas atau baju warisan orang tua. Dengan mengurangi membeli pakaian baru maka anda membantu mengurangi pemakaian listrik di pabrik pakaian.
Apalagi banyak bahan kain sintetis yang mengandung minyak bumi. Bahkan katun yang berasal dari kapas ternyata mengandung pestisida.
(Sumber: kabarinews.com)

"E-Cycle", Sepeda Ramah Lingkungan


Lewat karya inovatif berjudul "Environmental Cycle", Yusman dan Anisa dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, menggondol medali emas untuk kategori High School (SMA) pada Dreamline 7th International Design Olympiad 2011, 9-10 April, di Ankara, Turki.

JAKARTA, KOMPAS.com — Berangkat dari hobi dan kepedulian terhadap lingkungan hidup, Yusman Ahmad Nur (15) dan Anisa Naziha (15), siswa-siswi kelas X SMAN 10 Malang-Sampoerna Academy, menciptakan sebuah sepeda sederhana. Kelak, sepeda tersebut diharapkan dapat menjadi kendaraan alternatif pilihan yang efektif.
"Sebentar lagi masyarakat membutuhkan alat transportasi baru tanpa bahan bakar karena bahan bakar sangat terbatas. Kami ingin ikut menyelamatkan lingkungan," kata Yusman, Sabtu (28/5/2011) siang di Jakarta.
"Artinya begini, orang kerja itu banyaknya menggunakan kendaraan bermotor. Selain menimbulkan polusi, bahan bakarnya pun semakin menipis. Kami ingin mengantisipasi itu semua, untuk bisa membuat kendaraan ramah lingkungan dan tidak membuat orang capek," katanya.
Sepeda, yang oleh Yusman dan Annisa diberi nama e-cycle (environment cycle), itu menjadi unik karena menggunakan prinsip dalam jam pegas. Pegas spiral tersebut berfungsi sebagai penyimpan tenaga yang memungkinkan penggunanya menempuh jarak yang sama dengan jumlah kayuhan yang jauh berbeda dengan sepeda kebanyakan.
"Sepeda biasa 1 kilometernya membutuhkan 160 kayuhan, tapi sepeda kami cukup 23 kayuhan sehingga tidak terlalu capek karena sepeda ini keuntungannya 680 persen atau sama dengan tujuh kali lipat lebih ringan. Jadi, orang tetap bisa bekerja maksimal sambil berolahraga," ujarnya.
"Prinsip kerjanya seperti jam weker pegas. Tenaganya disimpan di pegas spiralnya. Setelah kita kayuh beberapa kali, sepeda bisa jalan sendiri. Jika tenaganya habis, kita tambah lagi menggunakan kayuhan. Kami menyiapkan dua sistem gear dan menggunakan pegas spiral," lanjut Yusman.
Lewat karya inovatifnya ini, Yusman dan Anisa dari SMAN 10 Malang (Sampoerna Academy), Jawa Timur, menggondol medali emas untuk kategori High School (SMA) pada Dreamline 7th International Design Olympiad 2011, 9-10 April, di Ankara, Turki. Walau begitu, meski telah menjuarai beberapa lomba desain teknologi sains pelajar tingkat internasional, sampai saat ini e-cycle belum diberi hak paten.
"Ke depan, akan dilakukan terus berbagai pengembangan sebagai upaya penyempurnaan sepeda tersebut," kata Yusman.

Sumber : kompas.com


 
Copyright (c) 2010 Global Warming. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And Web Hosting Reviews.